Pengertian Pupuk Vs Mikroba (wirausaha pertanian)
Pupuk Vs Mikroba
Hubungan pupuk dengan mikroba, jika kita ibaratkan pupuk itu adalah gabah/beras, maka mikroba adalah koki yang akan memasak gabah/beras menjadi nasi. Kalau tanaman itu hanya dikasih pupuk tanpa diimbangi dengan pengontrolan mikroba, mirip kejadianya kita dikasih gabah/padi tetapi tidak ada koki yang memasaknya. Apakah kita akan makan gabah?. Tentu tidak bukan, Dari perumpamaan diatas sahabat - sahabat petani pasti sudah memahami sedikit tentang pupuk dan mikroba.
Pupuk itu apa sih.?
Pupuk yang sering kita ketahui ada 2 golongan yaitu pupuk alami (kompos, kapur, air hujan dsb) dan pupuk kimia sintetis. Pertanyaannya ketika kita berikan pupuk langsung pada tanaman apakah tanaman bisa langsung menyerapnya.? Tentu saja tidak, baik itu pupuk kompos atau pupuk kimia sintetis. Sebenarnya bentuknya masih seperti bahan baku makanan. Belum bisa disebut nutrisi siap saji (siap diserap) oleh tanaman. Untuk lebih mempermudah pemahaman ini suka gak suka kita harus mempelajari senyawa kimia terlebih dahulu. Contoh pupuk kompos (kotoran hewan, ranting, daun, sisa makanan dsb) sebenarnya senyawa yang terkandung ada banyak, mulai dari nitrogen totol atau disingkat N-total (protein, zat gula, urea, vitamin dsb) Phosphor (P2O5), Kalium (K2O), dan masih banyak lagi. Didalam kompos juga terdapat urea, jadi urea/ ureum itu tidak hanya ada dipupuk kima saja, didalam pupuk kompos juga ada.
Lalu apakah tanaman bisa langsung menyerap kimia dari senyawa pupuk kompos tersebut.? Tentu tidak, yang diserap tanaman hanya senyawa kimia tertentu saja, yang bentuknya ion. Saya ambil contoh misalnya nitrogen, dari sekian banyak senyawa nitrogen,yang diserap tanaman itu hanya ion amonium (NH4+) dan ion nitrat (NO3-). Pertanyaannya dari mana didapatkan senyawa ion nitrogen amonium dan nitrat itu.? Jika bahan bakunya kompos, maka N-total (protein /asam amino, zat gula, protein, dsb) itu akan diuraikan (dimakan oleh mikroba). Hasil penguraian itulah yang pada akhirnya menjadi amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-). Beberapa pakar penulis, ketebalan kompos yang sudah terurai sempurna atau istilahnya adalah humus, idealnya itu adalah 2%-5%. Artinya jika tanah itu kita gali 1 meter dalam bentuk kubus, maka ketebalan 2%-5% dari 1 meter persegi itu sekitar 2 cm - 5 cm. Ketebalan humus 2%-5% atau 2 cm-5 cm inilah yang mengindikasikan tanah kita subur dan bagus untuk ditanami apapaun. Dilapaisan humus inilah yang menyediakan sumber nutrisi lengkap. Ditambah dengan tumbuh kembangnya berbagai jenis mikroba penyubur tanaman.
Kalau kompos mentah (kotoran hewan yang belum membusuk) langsung ditebar dilahan bagaimana.? Berarti proses pembusukan akan terjadi dilahan. Masalahnya dalam proses pembusukan (dekomposisi) itu, terjadi beberapa langkah reaksi kimia, dimana pada langkah tertentu senyawa itu masih berbentuk amoniak (NH3). Dan amoniak ini sifatnya racun sehingga bisa membahayakan kelangsungan hidup tanaman. Belum lagi selagi terjadi reaksi kima tertentu juga akan mengeluarkan gas metan yang panas yang bisa membakar tanaman. Maka dari itu jika kita ingin menggunakan pupuk kompos, seharusnya kompos (kotoran hewan & sisa tanaman) itu di dekomposisi atau dibusukan terlebih dahulu diluar lahan. Samapi kompos tadi berubah menjadi humus baru kita tebarkan dilahan. Jika proses pembusukan kita tambahkan mikroba, maka lama perosesnya paling sekitar 2 minggu sampai 1 bulan saja,tergantung banyak dan jenisnya mikroba yang digunakan.
Kalau menggunakan pupuk kima bagaimana.?
Kita ambil contoh misalkan pake pupuk Urea, apakah urea bisa langsung diserap tanaman.? Ya tidak juga, Urea itu senyawa kimia CO(NH2)2. Proses nya dengan kompos mirip sebenarnya, CO(H2)2 ini setelah ditebar dilahan, juga akan diuraikan oleh mikroba sampai senyawa berubah menjadi amonium (NH4 +) dan nitrat (NO3-). Kalau pupuk kimia NPK Mutiara bagaimana.? Setau saya, nitrogen di NPk mutiara itu senyawa kimia amonium nitrat (NH4SO3). Jadi walaupun sama-sama nitrogen, jeni senyawa kimia umUrea dan NPK Mutiara itu berbeda. Pupuk ZA, senyawa nitrogennya adalah amonium sulfat (NH4SO4). antara Urea, NPK Mutiara, ZA jika ditebar dilahan memiliki reaksi kimia yang berbeda, begitu juga dampak yang dihasilkan berbeda. Tetapi walaupun senyawa kimia asalnya berbeda, setelah mengalami beberapa proses dan reaksi nantinya juga akan berubah menjadi amonium (NH4) dan nitrat (NO3-) juga. Perlu dicacat, selama reaksi kimia berlangsung, disaat tertentu senyawa kimia masih berbentuk racun lo ya, makanya kita perlu berhati - hati ketika memutuskan menggunakan pupuk kima. Salah mengaplikasikan pupuk kimia (kelebihan dosis), justru malah bisa mematikan tanaman kita, merusak struktur tanah kita dan berbagai macam dampak buruknya.
Itu baru Nitrogen (N). Bagaimana dengan phosphor (P).? Hampir sama dengan nitrogen, Phosphor juga akan diproses oleh mikroba sampai menjadi senyawa phosphor yang diserap oleh tanaman. Tanaman akan menyerap senyawa phosphor yang berbentuk orthophospht primer (H2PO4-) dan orthophospht sekunder (HPO4-). Bagaimana proses perubahan dari senyawa P2O5 menjadi orthophospht (H2PO4-) dan (HPO4-) .? Ya lagi-lagi dikarenakan diuraikan oleh mikroba itu tadi. Untuk kalium prosesnya kurang lebih sama. Yang diserap tanaman itu senyawa K+. Sedangkan dipupuk, mayoritas senyawa adalah K2O. Butuh kinerja mikroba juga untuk menguraikan senyawa K2O menjadi K+. Untuk mineral yang lain, prosesnya sama. Jadi kesimpulannya senyawa kimia yang ada dipupuk, bisa diserap tanaman jika senyawa kimianya diuraikan terlebih dahulu oleh mikroba.
Oleh karena itu, ketika memutuskan pupuk untuk tanaman adalah pupuk kima sintetis (Urea, SP 36, NPK Phonska, KCI dsb) jangan lupa diikuti dengan penebaran atau penyemprotan mikroba. Makanya seperti promosi berbagai macam prodok organik seperti EM4, NASA, Microgas dan berbagai macam produk lainya,berani bilang "Priduk kami menghemat penggunaan pupuk kimia sebesar 50%. Masuk akal tidak.? Ya masuk akal, karena keberadaan mikroba diproduk mereka itulah yang menguraikan pupuk kimia, secara sempurna dalam kurun waktu yang relatif lebih cepat. Sehingga tanaman lebih cepat menyerap unsur hara, walaupun dosis nya dikurangi 50% sekalipun, kalaupun pupuk kimia misalnya Urea ditebar tanpa disertai mikroba bagaimana.? Urea itu membutuhkan waktu kurang lebih 5 hari untuk menguraikan CO(NH2)2 sampai menjadi nitrat (NO3-). Nah selama kurang lebih 5 itu, apakah yang terjadi dengan Urea. Bisa menguap, bisa juga hanyut terbawa air dan banyaj hal lagi.? Banyak pakar yang menghitung bahwa potensi pupuk Urea yang hilang /tidak diserap setelah ditebar itu mencapai 50% - 60%.
Mikroba itu apa.?
Mikroba itu sebenarnya adalah baca selengkapnya
Komentar
Posting Komentar