Sejarah, Contoh beserta penjelasan Aksara Lampung
Lampung memiliki aksara sendiri yang dikenal sebagai Aksara Lampung / Had Lampung / Sukhat Lampung / Aksara Kaganga.
Had Lampung diperkirakan berpangkal pada Aksara Pallawa dari india selatan. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan Aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, Aksara Sunda dan Aksara Lontara. Tulisan Lampung dahulu biasa digunakan untuk menulis mantra, surat, hukum tradisional, karya keagamaan dan puisi. Biasanya ditulis pada kulit kayu, daun palem, lempengan logam, kulit binatang, tanduk, batu dan bambu.
Aksara Lampung telah mengalami perubahan atau perkembangan. Sebelum nya Had Lampung kuno jauh lebih kompleks,sehingga dilakukan penyempurnaan samapi yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan disekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.
Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan huruf induk atau disebut juga "Kelabai Sukhat" berjumlah 20 buah yaitu : Ka, Ga, Nga, Pa, Ba, Ma, Ta, Da, Na, Ca, Ja, Nya, Ya, A, La, Ra, Sa, Wa, Ha, Gha/Kha. Jenis sistem penulisan adalah Abugida yaitu setiap konsonan (aksara) memiliki vokal yang melekat.
Vokal lain yang dapat diindekasikan menggunakan akritik atau disebut juga "Anak Sukhat" yang muncul yang diatas (Seperti Ulan i, Ulan e, Rejunjung, Tekelubang, dan Datas). Yang muncul dibawah (Bitan U, Bitan O dan Tekelungau), Sebelum (Bicek e) atau setelah (Tekelingai, Keleniah dan Nengen) dari huruf konsonan.
Had Lampung juga terdapat tanda baca sendiri seperti tanda mula, koma, titik, tanya, seru, penghubung, atau kutip, titik dua tanda kurung. Selain itu Had Lampung juga memiliki penulisan angka sendiri.
Arti dari aksara lampung diatas :
Tandani ulun Lampung, wat pill-pusanggiri, Mulia hina sehitung, wat liyom ghega dighi, Juluk-adok gham pegung, nemui - nyimah muaghi, Nengah - nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
Sumber : adat lampung.
Komentar
Posting Komentar